Warung Kopi, Puisi dan Rumpi

Aceh adalah negeri dengan sejuta warung kopi. Mungkin ungkapan itu terlalu berlebihan, namun itu bolehlah dilihat sebagai “hiperbola” yang menjelaskan betapa warung kopi ada di setiap sudut bumi di Aceh. Pertama, itu menunjukkan bahwa orang Aceh sangat inklusif, terbuka, guyub, dan senang bersosialisasi.

Mari Ngopi dan Berpuisi

Kopi dan puisi boleh jadi tak jelas hubungannya. Puisi tidak dilahirkan oleh kopi, begitu sebaliknya: kopi tidak dilahirkan oleh puisi. Puisi tidak mempengaruhi kopi dan kopi tidak mempengaruhi puisi. Kedua benda itu tidak diikat oleh benang merah tertentu. Ada penyair yang suka kopi, ada pula yang tidak. Bahwa sebagian besar penyair itu suka ngopi, itu bukan sesuatu yang luar biasa. […]