puisi
Hampa
sia-sia. matahari bergulir bagai desing peluru
membentangkan padang-padang tandus. laut mana
kucari tersimpan mimpi-mimpiku. pada langit hanya
membersit jalan.
bumi ini penuh dengan batu-batu tajam dan
berbukit. dikelilingi manusia-manusia bertubuh
raksasa. berjalan seenaknya!
di sini entah sampai kapan sepi angan-angan
bagai anak yatim tanpa itu bapa. sementara hidup
selalu menuntut. kita kita mesti memberi apa, untuk
dapat bernafas dengan seharusnya.
bna,
18 sept 91
MUSTAFA ISMAIL
>Ini adalah puisi lama, ditulis pada 1991, dikutip dari bundel “Perjalanan” (Sajak-sajak 1990-1992 Mustafa Ismail. Puisi diketik sesuai aslinya, termasuk coretan.
>Foto utama: Pixabay.com
admin
0
Tags :