puisi
Terompet
aku telah membuang bunyi-bunyian itu jauh sebelum kau
menulis daftar menu untuk tahun baru: tusuk sate, pentas
dangdut, suite room, sepatu, dasi kupuh-kupu juga kekasih baru
nammu ada di balik dompet terlipat bersama uang lecek
kembalian dari tukang ikan: saling berbalas senyum dengan
para pahlawan yang kau kenal tadi siang
dari jauh sepasukan berkuda menyerbu ke utara seperti
mengejar musuh yang celaka: darah menetes dari puisi-puisi
yang kesepian sepanjang jalan.
Depok, 1-2 Januari 2017
MUSTAFA ISMAIL
admin
0