puisi
Syair Kehilangan, Perlukah Kita Menangis?
Perlukah kehilangan ditangisi? Ada yang menangisi, dan ada yang tidak. Semua orang punya cara sendiri menghadapi kehilangan. Masing-masing kita punya kearifan sendiri untuk memaknai kehilangan. Puisi berikut, lagi-lagi, saya kutip dari bundel puisi saya tahun 1990-1992 bertajuk “Perjalanan”. Inilah cara saya memaknai sebuah kehilangan.
SYAIR KEHILANGAN
…. maka hanyutlah sekeping emas terbawa
deras arus, tambang mana mesti kembali aku
mencarinya. atau kubiarkan saja kereta pagi
lewat dan menggilasku. dalam tidur panjang
beratap lagit muram, karena di tanganku
semua telah terlukiskan?
itu kepengecutanku yang sia-sia!
bna,
mei 90
MUSTAFA ISMAIL | IG: MOESISMAIL | @MUSISMAIL | MUSISMAIL.COM
admin
0
Tags :