Wajah Baru, Blog Lama: Merawat Semangat Menulis
>>>Sukses sebagai bloger itu tidak ditentukan oleh platform apa yang digunakan, tapi kualitas konten, konsistensi dan promosi. Makin populer sebuah blog, makin banyak iklan dan tawaran berdatangan.
Tak terasa blog saya, musismail.com, usianya sudah lebih tujuh tahun. Pertama kali membeli domain komersial (.com) pada 27 Desember 2011. Sebelumnya, saya ngeblog di platform gratisan wordpress yang beralamat di jalansetapak.wordpress.com. Sebelumnya lagi, pada 1997, saya menulis di blog gratisan anglefire. Saya belajar bikin blog sendiri dari seorang teman yan bekerja di bagian teknologi informasi ketika saya “sekolah” jurnalistik di Tempointeraktif,com. Online berita pertama di Indonesia itu didirikan dan dikelola oleh sejumlah wartawan Tempo setelah majalah itu dibredel pada 21 Juni 1994.
Lalu, pada suatu hari pada awal tahun 2000-an, seorang bloger profesional, Budi Putra, mengajak saya bikin blog di wordpress. Saya tidak terlalu gencar ngeblog, hanya sesekali menulis. Maka itu, saya agak lama merespon ajakan Budi Putra, yang kemudian membuat perusahaan Asia Bloging Network. Budi menawari saya membuat blog. “Saya bikin blognya ya Mas Mus,” ujarnya suatu sore. Kami memang satu kantor di Tempo, sebelum ia memutuskan jadi bloger profesional, selanjutnya menjadi bos Yahoo untuk Indonesia.
Budi sejatinya adalah lulusan sejarah dari Universitas Bung Hatta, Padang. Tapi, ia senang dengan teknologi dan dunia digital. Ia menekuni itu dan menjadi ahli. Tak heran, ia pernah menjadi redaktur digitl dan iptek di Tempo (Koran dan Majalah). Terakhir, ia menjadi manajer konten Tempo Interaktif (kini Tempo.co). Setelah “lulus” kuliah di Tempo, selain berlaboh di Yahoo Indonesia, ia juga pernah menjadi CEO di Jakarta Post Digital.
Nah, atas jasa baik Budi-lah, saya ngeblog di wordpress. Tapi, kemudian, sejumlah teman mulai ngeblog dengan domain komersial (berbayar). Saya pun beralih. Jauh sebelum saya membeli domain musismail.com, saya lebih dulu membeli domain jalansetapak.com. Tapi, blog jalansetapak.com tidak saya pakai lama, mungkin sekitar satu-dua tahun. Setelah itu, saya membeli domain musismail.com seharga kurang dari seratus ribu rupiah pada 2011. Tapi, blog jalansetapak.wordpress.com hingga kini masih ada.
Selain itu, saya juga membuat blog musismail.blogspot.com. Apa bedanya dengan blog jalansetapak.wordpress.com? Perbedaaan mendasar adalah pada isi. Blog jalansetapak isinya gado-gado, macam-macam, mulai dari sastra, seni, hingga sosisl, politik dan teknologi. Adapun blog musismail.blogspot.com khusus sastra seperti puisi, cerpen dan kliping kegiatan sastra. Ada lagi blog khusus puisi, yakni tariancermin.wordpress.com.
Selain kebuhan khusus, saya bikin blog di blospot juga dengan pertimbangan bisa dimonetise alias dipasang iklan google adsenses. Sementara blogspot bisa dipasangkan adsense. Hasilnya memang sangat sedikit, super recehan, tapi bolehlah sebagai hiburan. Niat saya membeli domain (dan hosting) berbayar sedikit banyak juga dalam rangka mendapatkan tetesan dolar dari google. Namun pertimbangan utama, tentu saja, blog berbayar lebih kuat untuk personal branding. Juga bikin lebih pede. Tidak malu-maluin dicantumkan di kartu nama.
Selain blog-blog persoanal, saya pernah membuat blog komunitas seperti infosastra.com dan ruangsastra.com. Blog infosastra hingga kini masih saya bayar terus domain dan hostingnya meskipun sudah beberapa tahun tidak diupdate. Adapun blog ruangsastra.com sudah saya relakan “hilang” alias tidak lagi saya perpanjang domainnya. Blog berbasis komunitas ruangsastra.com saya buat bersamaan dengan saya bikin grup WA Ruang Sastra, yang berisi sekitar 250 sastrawan Indonesia, termasuk sejumlah sastrawan senior seperti Sutardji Calzoum Bachri, LK Ara, D Zawawi Imron, Rida K Liamsi, Rusli Marzuki Saria, Ahmadun Yosi Herfanda, Eka Budianta, dan lain-lain.
Ruang Sastra masih hingga kini masih aktif. OTB (organisasi tanpa bentuk) itu sering melakukan beragam kegaitan, baik kegiatan sastra dan budaya, maupun kegiatan peduli sesama. Terakhir, Ruang Sastra menggerakan pengumpulan donasi untuk membantu sastrawan Hamsad Rangkuti yang sedang sakit pada 2017. Gagasan Ruang Sastra itu menjadi viral dan disambut oleh banyak kalangan di Indonesia, tidak hanya masyarakat sastra dan seniman.
Di luar soal sastra, bersama beberapa teman blogger pernah pula membuat sejumlah blog umum dan berbasis komunitas, misalnya blog budaya, blog wisata, blog berita, dan lain-lain. Bahkan, tidak sekedar ngeblog, saya kemudian menjadi “tukang blog”, yang menerima order pembuatan blog berbayar. Nah, ini sekalian promo: jika Anda ingin membuat blog, maka pesanlah ke saya. Jika saya tidak sempat, saya akan melimpahkan pekerjaan ini kepada teman lain — tentu saja — di bawah supervisi saya.
Bersama beberapa kawan, pada awal tahun 2000-an, kami pernah pula membuat website sebuah perusahaan di Jakarta dengan nilai pekerjaan sekitar Rp 20 jutaan. Saya bersama kawan, juga membuat blog untuk sejumlah kegiatan bertaraf nasional, dan sejumlah blog perorangan. Jadi, saya memang tidak dapat duit dari ngeblog, tapi saya mendapatkan sejumlah pekerjaan bidang ini, yang tentu saja, dibayar, bukan gratisan. Hari gini masih gratis? No way!
Dunia bloging sebenarnya sangat menarik. Para bloger memang tidak langsung menerima uang dari tiap tulisan atau konten yang diposting di blognya. Tapi biasa mendapat aneka pekerjaan dari orang lain, baik untuk diposting di blognya (misalnya orderan menulis sebuah produk baru), hingga menjadi pengisi konten blog pihak lain, misalnya blog perusahaan, tokoh dan pengusaha. Lahan lain adalah menjadi penulis di media, diskusi, worshop dan seminar baik tentang bloging maupun tentang bidang yang ditekuni sang bloger tersebut.
Namun ada pula bloger yang semata-mata mengumpulkan recehan dolar dari Google Adsesense dan hasilnya luar biasa. Salah satunya adalah Adryan Fitra, lelaki kelahiran Banda Aceh, 26 Juni 1985. Adryan pernah menjadi tim sukses kampanye digital Barrack Obama, kemudian menjadi tim sukses kampanye digital Jokowi-Jusuf Kalla pada Pemilihan Presiden 2014. (Baca: Adryan Fitra, Orang Indonesia Pertama yang Berpenghasilan Rp.1 Miliar dari Google Adsense).
Adryan tidak sendiri. Ada sejumlah bloger lain yang menjadi sukses. Misalnya, bloger asal Nigeria, Linda Ikeji. Ia bahkan memanfaatkan blog gratisan di blogspot, bukan domain dan hosting berbayar. Ia, seperti ditulis sebuah online pada 2015, berhasil meraih pendapatan Rp70 miliar. Layaknya media online, blognya banyak dipasangkan iklan oleh sejumlah pihak, tidak hanya memasang adsense.(Simak: Wanita Ini Berpenghasilan Rp70 Miliar dari Blog Gratisan).
Baca juga:
* Ini 10 Bloggers Murni Berpenghasilan Terbesar di Dunia
* 11 Blogger Tersukses dengan Penghasilan Miliaran Rupiah pada 2018
* Cerita Penghasilan Blogger 1,2 Milyar Per-bulan
* 5 Blogger Paling Kaya di Dunia
Tentu saja, umumnya, para blogger sukses tersebut adalah orang-orang yang konsisten ngeblog tentang minat mereka dan/atau hal yang mereka kuasai. Konsistensi dan kontinuitas, itulah memang tantangan terbesar bagi para penulis dan blogger. Hal lain, sebagian orang tidak punya tujuan melakukan aktivas bloging alias menjadi bloger. Maka itu, untuk bisa sukses: seorang harus tahu betul tujuan dan “mimpi” apa yang ingin dicapai dengan menulis dan ngeblog.
Jadi seorng bloger tidak cukup hanya posting dan posting. Ia mesti memahami peluang dan tantangan yang dihadapinya. Seorang bloger mesti paham platfom yang digunakan, lalu menjadikan itu sebagai kekuatan untuk menghasilkan pendapatan. Pengalaman banyak bloger sukses membuktikan keberhasilan dari sisi finansial tidak ditentukan oleh bayaran langsung dari konten yang ia posting. Tapi ditentukan oleh sejauh mana blog kita populer.
Jika sebuah blog populer, pihak lain pun akan berlomba-lomba mengunjunginya. Bukan hanya membaca atau menikmati isinya, tapi juga memasang iklan di sana. Tidak perduli platform apa yang kita gunakan untuk ngeblog. Sebab, keberhasilan seseorang tidak ditentukan oleh platform blog, tapi pada konten (isi) dan popularitasnya. Maka itu, konten bagus, kosistensi dan promosi memegang peranan utama dalam membuat sebuah blog menjadi populer.
>Ilustrasi: Pixabay
Selain itu, tentu saja ada hal-hal lain yang ikut mendorong agar sebuah blog cepat populer, seperti SEO, pilihan topik yang unik, dan nama yang mudah diingat. Satu hal lagi yang banyak direkomendasikan oleh para pakar SEO adalah pakailah domain komersial (domain berbayar) agar seorang bloger kelihatan serius untuk ngeblog. Sehingga orang lebih percaya. Dan seperti saya sebutkan di atas, itu bagus juga untuk personal branding bloger itu sendiri.
Banyak yang bertanya: apa itu konten bagus? Pertama, seorang bloger harus sadar bahwa konten (tulisan, foto, video) yang ia posting untuk dinikmati pembaca, bukan sekedar memuaskan dirinya sendiri. Jadi, postinglah konten-konten yang menarik dan diperlukan oleh banyak korang. Kedua, pilihlah bidang yang tidak banyak saingannya, sehingga ketika orang mengetik kata kunci di mesin pencari, akan langsung diarahkan ke blog Anda.
Nah, konten yang Anda posting haruslah memuaskan dahaga pembaca atau menjawab rasa penasaran mereka. Konten itu pun harus dikemas dengan baik. Sebuah tulisan, tata bahasanya harus benar, logika kalimat dan alur tulisan lancar. Tidak asal posting. Jika itu video, kamera jangan goyang-goyang, editingnya bagus, vokal naratornya jelas, angle gambar yang ditampilkan menarik, dan materinya unik. Begitu pula fotografi: haruslah unik, komposisi dan angle ciamik.
Jadi, kita semua, jika ingin serius jadi bloger, bikinlah blog komersial atau berbayar. Bukan blog gratisan. Nah, itulah yang membuat saya terus merawat blog ini, meskipun jarang diperbaharui dan sempat terlantar beberapa bulan karena saya sibuk dengan urusan kerjaan. Bahkan sempat bermasalah, tidak bisa diakses, sehingga saya terpaksa memindahkan hosting ke tempat lain.
Nah, perpindahan hosting itulah yang saya lakukan dalam dua hari ini. Kebetulan sedang libur dan mudik Lebaran di kampung nenek anak-anak di Batang, Jawa Tengah. Saat tulisan ini saya posting, proses pengaturan blog ini belum selesai. Masih ada beberapa hal mesti saya rapikan. Ibarat bikin rumah, yang lama adalah pekerjaan merapikan. Pekerjaan kecil-kecil yang butuh perhatian khusus.
Dari sisi tampilan, tidak seperti sebelumnya tampak seperti portal berita, kini saya pilih tampilan yang lebih sederhana dan bersih. Lebih ramah pula bagi pembaca di telepon pintar. Semoga saya bisa terus istiqamah merawat blog ini. Tapi sebelum tulisan saya akhiri, saya ingin permaklumkan: ini bukan blog untuk mengejar uang, yang bisa dimonetise secara maksimal. Ini bagian dari merawat semangat menulis sambil berbagi sesuatu dengan Anda, pembaca.
BATANG, Jawa Tengah,
14 Juni 2018
MUSTAFA ISMAIL
musismail.com
@musismail
—————————-
Ilustrasi foto utama: Pixabay.