Menerbitkan Buku Itu Mudah dan Murah
Kita kadang kerap mendapat pertanyaan dari teman-teman: bagaimana sih menerbitkan buku? Apakah menerbitkan buku itu susah dan mahal? Bagaimana prosesnya? Naskah saya ditolak oleh penerbit besar, apakah buku saya tidak bisa terbit? Ada lagi pertanyaan: nulis buku susah ya? Apa saja sih bahan yang bisa dijadikan buku?
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, saya ingin menceritakan sebuah kisah yang mengiris. Ceritanya, seorang penyair muda berkeinginan mengumpulkan puisi-puisinya dalam sebuah buku. Kebetulan, ia kenal dengan seseorang (penyair) lokal di daerahnya. Seperti mendapatkan cahaya bulan, wajahnya pun berseri-seri. “Yes, buku segera terbit!”
Sang penyair muda ini — sebutlah namanya Bunga — lalu dengan takzim mengikuti apa yang disampaikan oleh sang senior. Ia menunjuk cara untuk bisa membukukan puisi-puisinya. Tak begitu lama, buku puisinya memang terbit. Ia pun mendapatkan tiga puluh eksemplar buku itu. Beberapa di antaranya kemudian diikutkan dalam sayembara buku kumpulan puisi Hari Puisi Indonesia 2016. Meski tak menang, ia riang.
Suatu kali, saya bertanya, memangnya berapa biaya untuk menerbitkan alias mencetak 30 eksemplar buku puisi dengan tebal sekitar 100 halaman dan dicetak di atas kertas HVS itu? “Murah. Ya sekitar tiga jutaan lebih-lah,” ujarnya enteng. What? Tiga jutaan?! Mata saya terbelalak. Berarti kalau dirata-rata biaya produksi buku seratus halaman itu satu eksemplar lebih seratus ribu rupiah.
Apa tak salah? Saya sampai bilang: Andai saja kamu lebih dulu kenal dengan saya, dengan uang tiga jutaan bisa dapat minimal 100 buku dengan cetakan lebih bagus. Saya akan tunjukkan di mana mencetak yang bisa mencetak dengan harga yang masuk akal. Kala itu, saya sudah lama berhenti mengurus penerbitan dan pencetakan buku. Kesibukan saya di
kantor membuat saya tidak sempat meneruskan kegiatan itu. Tapi saya tahu di mana saja bisa cetak dengan harga terjangkau.
Ternyata, Bunga tidak sendiri. Ada beberapa temannya (penulis) yang juga menerbitkan buku dengan harga tak masuk akal. Saya sendiri pernah mendebat seseorang (pegiat terbitan indie) di sebuah grup sastra yang menawarkan penerbitan buku dengan biaya Rp 2 juta dan dapat sekitar 25 buku. Tapi, ketika diingatkan bahwa itu terlalu mahal, orang itu marah kepada saya.
Sampai-sampai ia bilang: “O ini perebutan klien.” Padahal, kala itu, saya sedang tidak aktif mengurus penerbitan indie dan pencetakan buku. Saya hanya bilang bisa menunjukkan bahwa dengan uang Rp 2 juta bisa mencetak buku puisi sekitar 100 eksemplar buku (catatan: harga kala itu ==> cetak POD, kertas HVS, tebal 50-60 halaman). Tapi ia tetap tidak bisa menerima dan menggap saya merebut klien dia.
Ya, memang ada sebagian orang-orang yang berusaha di dunia penerbitan indie yang aji mumpung: menarik keuntungan sebesar-besarnya kepada anak-anak muda yang lagi semangat-semangatnya ingin membukukan karyanya. Itulah yang kemudian mendorong saya “kembali” mengurus penerbitan (dan pencetakan). Saya ingin melayani dan membantu para penulis muda untuk bisa menerbitkan buku dengan biaya masuk akal.
Lalu, bagaimana teknisnya? Sederhana saja. Siapakan naskah, lalu kirim ke tim kami. Jika Anda hanya ingin cetak buku (dengan kata lain sudah ada ISBN dan sebagainya alis menggunakan nama penerbit sendiri), bisa mengirim naskah ke email: cetakbukujkt@gmail.com.
Kalau naskah Anda belum dilayout dan belum ada covernya, nanti akan dibikinkan – tentu ada biayanya (tapi tenang, ini juga tak mahal).Kalau naskah sudah dilayout dan sudah ada covernya ya tinggal dicetak dan bayar biaya cetak. Biaya cetak detilnya bisa dilihat di web: cetakbukumu.com. Pembayaran biaya cetak 70 persen dari nilai biaya
total keseluruhan. Jadi, setelah bayar 70 persen baru buku dicetak.
Catatan: biaya yang tercantum di web itu belum termasuk biaya kirim dari Jakarta ke lokasi Anda. Biayanya beda-beda, tergantung jenis jasa pengiriman, bisa POS, JNE, Tiki, Wahana, dan sebagainya.
Sesimpel itu? Iya. Tidak perlu rumit-rumit. Lalu, bahan apa saja yang bisa dijadikan buku alias dibukukan. Semua hal berbentuk tulisan, foto, gambar, bisa dibukukan: puisi, cerpen, novel, tulisan di blog, skripsi, kumpulan makalah, kumpulan tulisanmu di koran, kumpulan gambar, hingga status facebook dan kumpulan twitt di twitter. Bahkan, catatan harianmu atau kisah-kisah unik seputar keseharian dan pekerjaanmu juga bisa dibukukan. Semua hal pokoknya.
Namun jika Anda belum punya penerbit dan belum punya ISBN, ya bisa bekerjasama penerbitan dengan Penerbit Imaji. Nanti ISBN akan diurus oleh Imaji, namun tentu mesti mencantumkan nama dan logo Imaji di buku. Bahkan, jika Anda sungkan memasarkan buku Anda, Imaji pun siap membantu memasarkan hingga mengirimkan kepada para pemesan. Soal ini bisa dibicarakan tersendiri nanti, soalnya ada hitung-hitungan kerjasamanya. Tapi semuanya mudah kok. Tidak ribet.
Jadi tunggu apa lagi. Terbitkan bukumu!
MUSTAFA ISMAIL, praktisi literasi, dan pendiri Imaji Indonesia dan cetakbukumu.com