Ayo Ikut Lomba Novel DKJ 2012
* * *
Kawan-kawan para penulis fiksi, baik yang masih muda maupun yang sudah kakek-nenek, baik yang sudah terkenal maupun yang baru coba-coba, ayo pada ikut Sayembara Penulisan Novel DKJ 2012. Hadiahnya besar dan yang menang dijamin bisa jadi terkenal. Syarat-syaratnya mudah: silakan baca siaran pers di bawah ini. Selamat berkarya. Semoga semuanya ‘juara’. Salam cinta untuk semua. @ ketua komite sastra DKJ.
* * *
Itu adalah status Facebook penyair Ahmadun Yosi Herfanda pada 4 Maret lalu. Ahmadun, Ketua Komite Sastra DKJ itu, sedang mempermaklumkan bahwa Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta 2012 telah dibuka kembali. Jadi, para penulis Indonesia (sekali lagi: khusus penulis Indonesia) sudah dapat mengirimkan karyanya ke panitia sayembara ini paling lambat 30 Agustus 2012. “Cap pos atau diantar langsung,” tulis Ahmadun dalam rilisnya.
Alamat pengiriman karya adalah: Panitia Sayembara Menulis Novel DKJ 2012, Dewan Kesenian Jakarta, Jl. Cikini Raya 73, Jakarta 10330. Tema novel bebas, ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik, belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun, juga tidak sedang diikutkan dalam sayembara serupa. “Naskah adalah karya asli, bukan saduran, bukan jiplakan (sebagian atau seluruhnya).”
Para penulis boleh mengirim lebih dari satu naskah. Yang jelas, dalam pengiriman naskah harus melampirkan copy kartu tanda penduduk atau kartu identitas lainnya. “Para Pemenang akan diumumkan dalam Malam Anugerah Sayembara Menulis Novel DKJ 2012 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada bulan Desember 2012.”
Karya yang masuk akan dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari kalangan sastrawan dan akademisi sastra. Hadiahnya? Ini yang menarik. Untuk pemenang utama Rp. 20 juta dan empat pemenang unggulan akan mendapatkan hadiah ….. masing-masing Rp. 4 juta. “Maklumat ini juga bisa diakses di www.dkj.or.id.”
Sebelumnya, lomba novel DKJ telah melahirkan banyak pemenang sejak kegiatan itu diadakan pada 1970-an. Para sastrawan yang pernah memenangkan sayembara menulis ini antara lain Putu Wijaya, Wisran Hadi, Budi Darma, Ayu Utami, Dewi Sartika, Gus tf Sakai, Ratih Kumala dan Mashuri.
Tahun lalu, meski tidak memilih pemenang utama, para juri lomba ini melahirkan empat karya pemenang unggulan, yakni “Persiden” karya Wisran Hadi, “Lampuki” (Arafat Nur), “Jatisaba” (Ramayda Akmal), “Memoar Alang-alang” (Hendri Teja). [Catatan dewan juri tentang para pemenang ini bisa dibaca di: sini). [MI]