peristiwa

Medy Loekito Jadi Ketua KSI

KSI (Komunitas Sastra Indonesia) resmi memiliki ketua baru. Hasil sidang formatur kongres KSI yang digelar di Wisma Argamulya, Puncak, Bogor, Jawa Barat, memilih penyair Medy Loekito sebagai ketua umum KSI periode 2012-2015. Medy menggantikan Ahmadun Yosi Herfanda yang memimpin KSI sejak 2008.

Formatur yang terdiri dari 11 orang itu (enam wakil dari cabang-cabang KSI dan lima dari unsur dewan pendiri) juga memilih Bambang Widiatmoko sebagai sekretaris dan Iwan Gunadi sebagai bendahara. “Formatur mengamanatkan agar pengurus lengkap KSI disusun malam ini,” ujar Idris Pasaribu, sastrawan asal Sumatera Utara, juru bicara tim formatur, ketika mengumumkan kepemimpinan organisasi itu, Sabtu malam (24/3/2012).

Tim formatur beranggotakan, antara lain Ahmadun Yosi Herfanda, Idris Pasaribu, Habiburahman El-Shirazy, Medy Loekito, Iwan Gunadi, Wig SM, Arsyad Indradi, Mahdi Duri dan Ayid Suyitno PS. Dan rupanya tidak mudah untuk menentukan para pemimpin KSI itu. “Pada nolak jadi ketua,” kata seorang anggota tim formatur. Itu pula yang membuat tim formatur bersidang hingga hampir satu jam.

Ini kongres kedua yang diadakan KSI. Kongres pertama diadakan di Kudus pada 2008 yang kemudian memilih Ahmadun. Seperti halnya kongres pertama, kongres kali ini juga diwarnai dengan sejumlah kegiatan.

Baca puisi menampilkan para penyair seperti Sosiawan Leak, Fatin Hamama, Rukmi Wisnu Wardhani, Mustafa Ismail, Sihar Ramses Simatupang, Habiburahman El-Shirazy, Anwar Putra Bayu, Chavcay Syaefullah, Jumari HS, dan lain-lain. Orasi sastra disampaikan oleh Abdul Hadi WM.

Ada pun seminar diisi leh para pembicara seperti Prof. Dr. Abdul Hadi WM, Dr. Nursamad Kamba, Dr. Sudaryono (Dimas Arika Miharja), Dr. Wahyu Wibowo, Eka Budianta, dan Dr. Mujizah. Ada pula Stefan Danerek dari Universitas Lund, Swedia.

Acara ditutup dengan api unggun sastra Sabtu malam. Acara itu diisi dengan peluncuran buku, baca puisi, dan musikalisasi puisi oleh Sarang Matahari Penggiat Sastra pimpinan H. Shobir Pur dari Tangerang Selatan. Kegiatan yang ditemani bandrek susu, jagung rebus dan bakar itu membuat suasana dingin Puncak menjadi terasa hangat. [M]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: